Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah khusus yang dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadhan. Ibadah ini menjadi kesempatan untuk memperbanyak ibadah shalat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, bagi sebagian orang, tata cara shalat Tarawih mungkin terasa membingungkan. Artikel ini akan membahas panduan lengkap mengenai shalat Tarawih dan shalat witir, yang biasa dilaksanakan berjamaah di masjid.
Pertama, niat. Niat shalat Tarawih diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram. Berikut contoh niatnya: “Ushalli sunnatat Tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala” (Artinya: Saya niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala). Shalat Tarawih umumnya dikerjakan sebanyak 2 rakaat dengan 1 kali salam, diulangi sebanyak 8 atau 20 rakaat.
Kedua, gerakan shalat. Secara umum, gerakan shalat Tarawih sama dengan shalat sunnah lainnya. Setelah niat dan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i’tidal, sujud dua kali, duduk di antara dua sujud, dan diakhiri dengan salam.
Ketiga, shalat witir. Shalat witir adalah shalat sunnah yang dilaksanakan setelah shalat Tarawih atau setelah bangun tidur di sepertiga malam terakhir. Shalat witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan dua qunut, yaitu pada rakaat pertama dan terakhir.
Keempat, hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Shalat Tarawih hukumnya sunnah, namun dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Jika tidak mampu mengikuti shalat Tarawih secara penuh, boleh dikerjakan secukupnya sesuai kemampuan. Yang terpenting, shalat Tarawih dan witir dikerjakan dengan khusyuk dan ikhlas untuk mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.