Hari Raya Idul Fitri merupakan momen spesial yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Momen ini identik dengan kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa dan menahan diri dari hawa nafsu. Namun, makna Idul Fitri bukan hanya sebatas kemenangan melawan hawa nafsu, melainkan juga kemenangan dalam mencapai kesucian hati.
Fitri berasal dari kata “fithrah” yang berarti suci. Ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-A’raf ayat 172:
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاكُمْ فِي أَرْحَامٍ أَمْشَاجًا ثُمَّ أَخْرَجْنَاكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا رُشْدَكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ثُمَّ مِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وََمِنْكُمْ مَنْ يُؤَخَّرُ إِلَى أَرْدَلٍ أَجَلٍ لِتَعْلَمُوا الشَّيْءَ إِلَّا عَلِمْتُمُوهُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan kamu ke dalam rahim (ibumu) sebagai janin yang terdiri dari berbagai macam campuran. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi. Kemudian kamu dibiarkan hidup sampai kepada masa dewasa (waktunya berumah tangga). Kemudian di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu ada yang ditangguhkan sampai kepada umur yang sangat tua, agar kamu mengetahui apa yang belum kamu ketahui. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. Al-A’raf ayat 172)
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam fitrah, keadaan suci dan bersih. Idul Fitri menjadi momen untuk kembali ke fitrah itu, mensucikan hati dari dosa dan kesalahan selama setahun.
Menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan hati yang fitri berarti menyambutnya dengan hati yang bersih, penuh maaf, dan kasih sayang. Kita harus mengikhlaskan diri dan berlapang dada terhadap kesalahan orang lain. Kita juga harus membuka diri untuk menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan dengan sesama.
Berikut beberapa cara untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan hati yang fitri:
1. Memohon Ampunan Allah SWT:
Lakukan introspeksi diri dan mohon ampunan Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat selama setahun. Ini sesuai dengan ajakan Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 199:
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيـعًا أَيُّتُهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah secara taubat yang sebenar-benarnya, mudah-mudahan kamu beruntung.” (QS. Al-Baqarah ayat 199)
2. Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain:
Lepaskan rasa dendam dan amarah, serta belajarlah untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan duniawi dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang memudahkan urusan orang yang dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim)
3. Menebar Kebaikan:
Berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui zakat, sedekah, dan berbagi makanan. Ini sesuai dengan anjuran Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 177:
وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يَلْتَفِ إِلَيْكُمْ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya ia akan kembali kepada kamu