Bulan Ramadan, bulan penuh berkah bagi umat Islam, tidak hanya dikenal dengan ibadah puasa wajibnya tetapi juga dengan pelaksanaan ibadah sunnah, seperti terawih. Terawih bukanlah sekadar rangkaian shalat malam, namun juga memiliki makna yang dalam dan manfaat yang signifikan bagi kehidupan spiritual umat Muslim.
Dalam bahasa Arab, “terawih” berasal dari kata “tarwihah”, yang berarti istirahat atau rehat sejenak. Dalam konteks ibadah, terawih menjadi momen istirahat dan introspeksi bagi santri setelah seharian menjalankan ibadah. Momen ini dimaknai sebagai waktu untuk merefleksikan kebaikan dan kesalahan yang telah dilakukan, serta memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
Selain manfaat spiritual, terawih juga memberikan manfaat kesehatan bagi umat Muslim. Melalui gerakan shalat yang teratur, tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. Latihan fisik yang dilakukan selama terawih membantu meningkatkan fleksibilitas otot dan menjaga kesehatan jantung serta sistem pernapasan.
Terawih juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim. Melalui shalat berjamaah, mereka saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain. Kebersamaan dalam melaksanakan ibadah terawih menciptakan ikatan sosial yang kuat dan mempererat hubungan antar sesama.
Terawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadan. Setiap langkah dan ayat Al-Qur’an yang dibaca dalam shalat terawih dijamin pahalanya oleh Allah SWT. Oleh karena itu, dengan melaksanakan terawih, umat Muslim dapat mengumpulkan pahala besar dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan memahami makna dan manfaat terawih dalam bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia dapat lebih mendalami keimanan, menjaga kesehatan, mempererat tali persaudaraan, dan mendapatkan berkah Allah SWT.