Surat ini sangat familiar bagi kaum muslimin karena memiliki jumlah ayat yang pendek, yang hanya terdiri dari 3 ayat saja. Meski hanya memiliki 3 ayat, namun arti surat Al Ashr memiliki makna yang begitu dalam bagi hidup seseorang di dunia. Bahkan Imam Syafi’I berkata bahwa jika manusia mampu memahami arti surat Al Ashr ini dengan baik, maka hal itu sudah cukup sebagai petunjuk baginya. Tiga ayat singkat dalam surat ini menjelaskan tentang jalan menuju keselamatan dan jalan menuju kehancuran.
Arti surat Al Ashr dibuka dengan peringatan bagi umat manusia. Allah berkata, demi “waktu” dan menyatakan bahwa manusia dalam keadaan merugi. Setiap manusia, baik laki-laki atau perempuan, berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang berjihad dan memiliki empat hal; iman, beramal sholeh, dan saling menasehati dalam kebenaran, dan bersabar. arti surat Al Ashr mengingatkan umat manusia bahwa mereka selalu kehilangan waktu. Manusia lupa mengapa mereka ada di bumi dan telah melupakan Allah yang seharusnya mereka tanam di hatinya. Para manusia telah mengisi hatinya dengan cinta kepada selain Allah, seperti hal-hal duniawi.
Pada tataran linguistik salah satu makna ashr adalah sesuatu yang ditekan atau diperas. Allah bersumpah demi waktu, waktu yang terbatas, waktu yang akan berakhir, dan waktu yang harus diperas atau ditekan agar kita, umat manusia, mendapatkan sebanyak mungkin dari keterbatasan waktu kita.Allah juga meminta kita untuk merenungkan perjalanan waktu. Arti lain yang diberikan dari kata ashr adalah hari berkurangnya waktu, waktu shalat Ashar, waktu menjelang berakhirnya hari. Allah memberi tahu kita bahwa waktu kita singkat dan terbatas, dan jika kita tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, pastilah kita tergolong ke dalam orang-orang yang merugi.
Pada surat ini Allah juga memberikan jalan bagi manusia yang ingin selamat dari kerugian hidup mereka.Keselamatan ini dapat diraih dengan empat sifat yang dijelaskan dalam ayat ketiga surat Al Ashr:
- Iman. Langkah pertama dari keselamatan adalah dengan menjunjung tinggi iman yang benar dan mengikutinya dengan keyakinan dan keteguhan.
- Beramal sholeh. Maksudnya adalah dengan melakukan seluruh kebaikan yang lahir maupun yang batin, yang berkaitan dengan hak Allah maupun hak manusia, yang wajib maupun yang sunnah. Kita menunjukkan iman kita melalui tindakan atau perbuatan benar tersebut. Perbuatan baik ini harus dilakukan sesuai dengan apa yang ada dalam Al Quran dan Sunnah.
- Saling menasehati dalam kebenaran. Allah menyuruh kita untuk saling mengingatkan dan mendorong satu sama lain agar tetap berada dalam jalan kebenaran, dan menonjolkannya dengan memperjuangkan keadilan.
- Kesabaran. Teguh dalam menjalankan perintah Allah membutuhkan kesabaran, menjauhi dosa membutuhkan kesabaran, dan tidak putus asa di tengah musibah membutuhkan kesabaran. Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa memiliki sabar berarti memiliki kemampuan untuk menahan diri dari keputusasaan, menahan diri dari mengeluh, dan mengendalikan diri pada saat sedih dan khawatir.